Tantangan dan Peluang Sektor Logistik Pada 2024 (Sumber: Investor.id)
JAKARTA, investor.id – Sektor logistik diprediksi menghadapi dinamika tantangan dan peluang pada 2024. Salah satu tantangan terbesar adalah dampak perang di Eropa dan Timur Tengah yang mengganggu arus logistik maritim global di Laut Merah dan Laut Hitam.
Menurut Associate Profesor (Hon) bidang Pengelolaan Rantai Suplai (Supply Chain Management) R. Beniadi Setiawan, perang telah menyebabkan ketidakstabilan politik, keamanan dan ekonomi di kawasan tersebut, yang berpengaruh pada jalur perdagangan internasional. Yang mana berakibat pada kesulitan dalam mendapatkan kontainer kosong, kenaikan biaya transportasi, dan keterlambatan pengiriman barang.
“Untuk mengatasi tantangan ini, kita harus bekerja sama dengan pemerintah, asosiasi, dan mitra bisnis, baik di dalam maupun luar negeri, untuk mencari solusi yang efektif dan efisien. Kita harus memanfaatkan teknologi digital, seperti sistem informasi, aplikasi, dan platform online, untuk meningkatkan visibilitas, koordinasi, dan integrasi rantai pasok. Kita juga harus memperluas jaringan dan kerjasama dengan pelaku logistik di kawasan lain, seperti Asia Tenggara, Asia Timur, dan Afrika, untuk menciptakan alternatif dan diversifikasi pasar,” ujarnya dalam keterangan, Senin (01/01/2024).
Diungkapkan lebih lanjut oleh Beni, yang juga berada dalam Badan Pengurus Nasional Ikatan Ahli Rantai Suplai Indonesia (IARSI), bahwa 2023 telah dilalui dengan berbagai prestasi dan tantangan hingga berhasil menjaga kinerja dan kontribusi sektor logistik bagi perekonomian nasional.
“Pendapatan pasar logistik Indonesia tahun lalu mencapai US$ 220,9 miliar, naik 8,5% dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa sektor logistik memiliki daya tahan dan potensi yang besar untuk terus berkembang. Namun, kita tidak boleh lengah dan puas dengan pencapaian tersebut. Di depan kita, masih ada berbagai tantangan yang harus kita hadapi bersama-sama, dengan sikap profesional, inovatif, dan kolaboratif,” katanya.
Ada pun tantangan lain yang bakal dihadapi adalah soal kenaikan upah tenaga kerja 2024. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2023, upah minimum provinsi (UMP) tahun 2024 naik sebesar 8% dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini tentu berdampak pada biaya operasional dan margin keuntungan.
Oleh karena itu, kata Beni, kita harus mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi tenaga kerja, dengan cara memberikan pelatihan, insentif, dan fasilitas yang memadai. Kita juga harus mengoptimalkan penggunaan sumber daya lain, seperti modal, bahan baku, dan energi, untuk mengurangi beban biaya.
“Terkait dengan energi, kita juga harus mengantisipasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang telah ditetapkan pemerintah sejak September 2023. Harga BBM jenis Pertalite, solar, dan Pertamax naik masing-masing menjadi Rp 10.000, Rp 6.800, dan Rp 14.500 per liter. Kenaikan ini turut berpengaruh pada biaya transportasi dan logistik. Untuk itu, kita harus mencari cara menghemat dan mengelola konsumsi BBM secara bijak. Kita juga harus mendukung program pemerintah untuk beralih ke energi terbarukan, seperti biodiesel, listrik, dan gas, yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” demikian penjelasannya.
Terlepas berbagai tantangan yang akan dihadapi sepanjang tahun ini, terselip juga peluang dan harapan. Menurut proyeksi “Indonesia Economic Forum,” pendapatan pasar logistik Indonesia akan terus meningkat hingga 2024, dan diprediksi mencapai US$ 300,3 miliar pada tahun depan. Hal ini didorong oleh pertumbuhan ekonomi nasional yang diproyeksikan mencapai 5,2%, serta peningkatan aktivitas perdagangan, industri, pertanian, pertambangan, dan konstruksi.
Guna memanfaatkan peluang 2024, sektor logistik harus meningkatkan kualitas dan kapasitas layanannya, dengan mengembangkan infrastruktur, teknologi, dan sumber daya manusia yang unggul. Pelaku di bidang rantai suplai juga harus berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan dan permintaan pasar, yang makin beragam dan dinamis, serta mampu memberikan solusi logistik yang terintegrasi, fleksibel, dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.
“2024 adalah tahun yang penuh tantangan dan peluang bagi kita semua. Kita harus siap menghadapi segala perubahan dan dinamika yang terjadi di lingkungan bisnis kita. Kita harus bersatu dan bersinergi untuk mencapai tujuan dan visi kita, yaitu menjadi lembaga independen yang unggul dalam memberikan kontribusi terhadap perbaikan dan pengembangan sistem logistik dan supply chain Indonesia,” demikian penjelasan Beni seraya mengajak semua pihak untuk memulai tahun yang baru dengan semangat dan optimistis tinggi.
“Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah profesional rantai suplai logistik dan pengadaan yang handal, kompeten, dan berintegritas. Mari kita wujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, yang memiliki sistem logistik yang efektif, efisien, dan berdaya saing,” tambahnya.
Sumber: https://investor.id/business/350048/tantangan-dan-peluang-sektor-logistik-pada-2024